1)
PIPET WESTERGREEN
1. Buat
pengenceran: Darah vena 1,6 ml (2 ml) + Na Citrat 3,8%, 0,4 ml (0,5 ml) lalu
dicampur rata.
2. Isap
campuran darah dengan Na Citrat menggunakan pipet westergreen sampai garis 0.
3. Letakkan
pipet westergreen dalam Rak westergreen dengan
posisi tegak lurus dan diamkan selama 1 jam.
4. Periksa
atau amati tinggi plasma setelah 1 jam.
2)
BEJANA KROMATOGRAFI
1. Siapkan
kertas kromatografi ukuran 4x8cm,beri garis batas 0,5cm dari atas dan bawah.
Garis bawah dibagi 0,5cm untuk tempat penotolan sampel.Jika pakai kertas
kromatografi sirkuler tentukan garis perpotongan atau diagonal.
2. Totolkan
sampel pada titik 1 menggunakan pipet kapiler.Titik 2 dan 3 di totolkan zat
standar.Biarkan kering dan lakukan secara berulang.
3. Isi
bejana kromatografi dengan eluen yang sesuai dengan tutup beberapa saat.
4. Masukkan
kertas kromatografi yang berisi sampel.Biarkan terjadi elusi sampai batas yang
ditentukan.Tinggi garis batas sebagai batas eluen.
5. Eluen
dihentikan bila mencapai batas garis dan kertas diambil lalu kering udarakan.
6. Kromatogram
ditentukan dari harga Rf
3)
TIMBANGAN KASAR /
NERACA KASAR.
1. Letakkan neraca pada posisi datar
2. Atur
skala pada angka nol
3. Letakkan
wadah untuk menimbang
4. Tarakan
kembali menjadi nol
5. Timbang
bahan sesuai kebutuhan
4)
TIMBANGAN HALUS /
NERACA ANALITIK
1. Letakkan
neraca pada posisi datar air (water pass).
2. Atur
sikap nol dengan cara menekan pengatur berat.
3. Letakkan
wadah untuk menimbang kemudian tarakan kembali menjadi nol.
4. Masukkan
bahan yang akan ditimbang sesuai kebutuhan dan baca angka yang tertera pada
layar monitor.
5. Setelah
digunakan matikan kembali.
5)
SENTRIFUGE
1.
Pastikan penutup
centrifuge terpasang dan terkunci. Masukan sampel ke dalam tube. Tutup dengan
rapat (centrifuge)
2.
Setimbangkan muatan
centrifuge sebelum pemakaian.
3.
Gunakan shield dan tube
dengan benar.
4.
Putar sampel dengan
tutup yang terpasang benar.
5.
Putar hanya dalam
beberapa menit dan atur kecepatan centrifuge dalam satuan Rpm.
6.
Matikan centrifuge dan
buka penutupnya.
6)
AUTOKLAF
1. Masukkan
air ke dalam tabung sterilisator sesuai kebutuhan. Sebaiknya menggunakan air
hasil destilasiuntuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan
alat dan bahan yang akan disteril ke dalam tabung sterilisator.
3. Tutup
autoklaf dengan rapat lalu kencangkan klep pada tutup autoklaf agar tidak ada
uap yang keluar dari bibir autoklaf.
4. Nyalakan
kompor yang akan digunakan untuk melakukan sterilisasi. Lalu letakkan Autoklaf
di atas kompor yang nyalanya telah rata.
5. Atur
timernya dengan waktu minimal 15 menit.
6. Tunggu
sampai air mendidih agar uap memenuhi tabung sterilisator dan terdesak keluar dari klep pengaman.
7. Jika
alarm tanda selesai berbunyi maka tunggu hingga tekanan dalam tabung
sterilisator sama dengan tekanan udara di lingkungan. Kemudian klep pengaman
dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
7)
WATERBATH
1.
Masukkan air (sebaiknya
aquadest) ke dalam bal air/container.
2.
Hidupkan alat, atur
sesuai keinginan (suhu), untuk stabilitas suhu yang diminta biarkan sekitar 10
menit.
3.
Masukkan sampel/bahan/reagen/media
yang akan dikondisikan pada suhu tersebut.
4.
Matikan setelah selesai
digunakan.
8)
REFRAKTOMETER
1. Bersihkan
kaca prisma refraktometer dengan aquadest.
2. Teteskan
sampel yang ingin diketahui salinitasnya.
3. Lihat
pada tempat bercahaya dan catat hasilnya.
9)
URINOMETER
1. Siapkan
urine.
2. Ukur
suhu urine dengan thermometer.
3. Masukan
ke dalam gelas ukur pada urinometer sampai hidrometernya mengapung.
4. Bacalah
bobot jenis urine pada skala urinometer.
10)
SPEKTROFOTOMETER
1.
Hidupkan
spektrofotometer.
2.
Nyalakan computer
sambungkan pada spektrofotometer.
3.
Masukan sampel pada
cuvet yang tersedia lalu masukan pada spektrofotometer.
4.
Tentukan panjang
gelombang, konsentrasi, absorbansi yang ditampilkan pada layar monitor computer
dan spektrofotometer.
5.
Matikan spektrofotometer
setelah digunakan.
Prinsip kerja spektrofotometer :
Sumber monokromator sampel defector system pembacaan
11)
MIKROPIPET
1.
Sebelum digunakan thumb
knop sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.
2.
Masukkan tip bersih ke
ujung mikropipet/nozzle.
3.
Tekan thumb knop sampai
hambatan pertama/first stop,jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
4.
Masukkan tip ke dalam
cairan sedalam 3-4 mm.
5.
Tahan pipet dalam
posisi tegak lurus kemudian lepaskan tekanan pada thumb knop maka cairan akan
masuk ke tip.
6.
Pindahkan ujung tip ke
dalam penampung yang diinginkan, tekan thumb knop hingga cairan keluar dari
dalam tip.
7.
Jika ingin melepaskan
tip putar thumb knop searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong
keluar dengan sendirinya atau gunakan alat tambahan untuk mendorong tip keluar.
12)
MIKROSKOP
Bagian
– bagian Mikroskop :
1.
Eyepiece
/ oculars (lensa okuler): memperbesar bayangan yang dibentuk l lensa objektif.
2.
Revolving
nosepiece (pemutar lensa objektif): memutar objektif sehingga mengubah perbesaran.
3.
Tabung Mikroskop: mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif
dengan lensa okuler.
4.
Stage
(meja benda): tempat meletakan objek yang diamati.
5.
Condenser
(condenser): mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke
lensa objektif.
6.
Objective lense (lensa
objektif): Memperbesar spesimen.
7.
Brightness
adjustment knob (pengatur kekuatan lampu) :memperbesardan memperkecil cahaya lampu.
8.
Specimen
holder (penjepit spesimen): Menjepit
kaca yang melapisi objek agar tidak
tergeser.
9.
Illuminator (sumber
cahaya).
10.
Vertical
feed knob (sekrup pengatur vertikal): Menaikkan atau menurunkan object glass.
11.
Horizontal feed knob (sekrup
pengatur horizontal) Untuk menggeser ke kanan / kiri objek glas.
12.
Coarse focus knob (sekrup
fokus kasar) Menaik turunkan meja benda (untuk mencari
fokus) secara kasar dan cepat.
13.
Fine focus knob (sekrup
fokus halus)Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat.
14.
Observation tube securing knob (sekrup
pengencang tabung okuler).
15.
Condenser adjustment knob (sekrup pengatur
kondenser) Untuk menaik-turunkan condenser.
16.
Lengan Mikroskop / pegangan : pegangan pada mikroskop.
17.
Kaki mikroskop: untuk menyangga atau menopang mikroskop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar