Jalan kehidupan orang berbeda-beda, apa yang
mereka lakukan tentu berbeda dengan apa yang aku lakukan. Ada orang yang
berkata bahwa aku seperti orang gila yang mondar-mandir yang sibuk dengan
urusannya sendiri, ada yang bilang “apa yang kamu lakukan? Bagaimana mungkin
kamu tidak pulang ke rumah dan beristirahat? ” mendengar kalimat dengan
ekspresi wajah yang tak ku harapkan aku hanya diam dan mencoba tersenyum dan
ketika itu juga orang tersebut berbalik dan meninggalkan saya sendiri. Peristiwa
ini terjadi berulang-ulang mereka mungkin bosan sehingga tak lagi bertanya pada
ku. Mereka pernah membenci setiap kegiatan yang saya lakukan, mereka juga tak
pernah menghadiri kegiatan dimana aku bersama teman2ku berada, aku berpikir
bahwa mereka hanya hadir saat acara duniawi.
Aku dan mereka jelas berbeda, apa yang aku
lakukan jelas berbeda dengan mereka. Dalam hatiku mengapa begitu mudahnya
mereka melangkah ? sepertinya tidak ada satupun rintangan menghalangi mereka,
namun aku ? apa yang terjadi? Hanya ingin sesuatu yan terbaik tapi untuk
mendapatkan sangat sulit aku harus merangkak dari bawah untuk memulai dari
awal. Kadang saya merasa takut, merasa pesimis, sangat pesimis, tapi bersyukur
setiap hari aku melakukan thanksgiving pada Bapa di sorga sehinga aku menemukan
beberapa ayat dalam alkitab Kejadian 33:18-20 karena Yakub merasa ketakutan
bersama kakaknya, malam harinya ia bergumul dengan Tuhan. Yakub merasakan
campur tangan Tuhan disetiap ketakutan yang ia hadapi dan penyertaanNya untuk
membawanya kembali ke Kanaan. Yakub yang aku baca ia selalu membawa setiap
ketakutannya untuk berlindung pada Tuhan. Jika saya merasa takut dan takut
terus menerus maka ketakutan yag saya alami akan membuat mata rohani saya tidak
dapat melihat cara pandang Tuhan di dalam setiap situasi yang saya hadapi. Aku
merasa kuat ketika membaca bagian ini.
Disetiap
langkah hidupku aku hanya akan mencoba melakukan perkara yang baik, aku tak
ingin memikirkan apa yang terjadi di kemudian hari, tapi saya berusaha untuk
mengerjakan bagian saya hari ini, untuk siapa saya lakukan, dan dengan cara
seperti apa yang saya kerjakan dengan demikian semuanya akan menyenangkan hati
Tuhan.
Aku hanya ingin melakukan perkara yang baik , aku hanya
ingin hidupku berkenan pada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar