PASKAH BERSAMA PMK
FARMALIS
“SALIB YANG MENGUBAHKAN”
A.
AJAKAN BERIBADAH
N1 :“Pada
minggu sengsara menjelang Paskah, kita memperingati dan sekaligus diperingatkan
bahwa Allahlah yang telah memilih jalan penderitaan yaitu jalan salib, untuk
menyelamatkan umat manusia termasuk Anda dan saya. Ini bukan karena Dia harus
begitu, tetapi karena Dia ingin begitu.Aneh bin ajaib. Sebab jalan salib
sesungguhnya bertolak belakang dengan nalar yang normal dan wajar.”
N2 :”
Menurut jalan yang wajar, manusialah yang seharusnya membawa korban kepada
Allah. Namun, yang terjadi pada peristiwa salib justru sebaliknya. Allah
membawa korban bagi manusia.Menurut nalar yang wajar, orang lainlah yang
dikorbankan untuk kepentingan diri sendiri. Ingat tragedi Mei 1998? Ingat Ambon?
Dan banyak lagi. Namun, yang terjadi pada peristiwa salib justru sebaliknya:
Allah mengorbankan Diri-Nya sendiri, demi keselamatan pihak lain, Anda dan
saya.”
N1 :
“Menurut nalar yang wajar, orang akan memilih jalan pintas yang
singkat dan mudah daripada jalan yang panjang dan sulit. Namun, yang terjadi
pada peristiwa salib justru sebaliknya: Allah memilih jalan yang sulit dan
cawan berisi minuman yang pahit.
N2 :”
Menurut nalar yang wajar, bertahan hidup adalah segala-galanya. Kata pepatah,
semut pun akan melawan bila terinjak. Namun, yang terjadi pada peristiwa salib
justru sebaliknya, di dalam kebebasan dan kedaulatan-Nya, Allah memilih
kematian.”
MC :
Ya memang wajar,,,,,seharusnya kitalah yang berada disalib
itu......seharusnya kitalah yang menderita......tetapi Tuhan memberi salib itu
kepada Kristus karena Allah berkata "Jalan-Ku bukanlah jalanmu, dan
pemikiran-Ku bukanlah pemikiranmu." Untuk apa kita dapat kasih dan belas?
Bersama-sama kita nyanyikan pujian “Di bawah Salib Yesus” ayat 2
VOTUM : Pertolongan
kita dalam Ibadah Paskah Bersama PMK Farmasi dan Analis Kesehatan ialah
datangnya dari Allah yang menjadikan langit dan bumi,,didalam anak-Nya Yesus
Kristus, dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus. Amin.
B.
PENYEMBAHAN
N1 :
“Setelah Perjamuan Terakhir, bersama para murid-Nya Yesus pergi ke
Bukit Zaitun. Di taman itu Dia berdoa kepada Bapa-Nya. Dia mulai merasakan
ketakutan akan penderitaan-penderitaan yang akan dialami-Nya. “Ya Bapa-Ku,
jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari hadapan-Ku”
N2 :
Kesedihan dan kepedihan Yesus begitu mendalam, sehingga “peluh-Nya menjadi
seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah”. Hati-Nya dan kehendak-Nya
sebagai seorang manusia tetap setia dan taat kepada Bapa-Nya: “Tetapi janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”
N1 :
Tidak lama setelah doa Yesus kepada Bapa-Nya di Taman Getsemani, sejumlah
pasukan bersenjata yang dikirim oleh para imam kepala, para ahli Taurat, dan
tua-tua mendatangi taman untuk menangkap Dia. Rombongan pasukan bersenjata itu
dipandu ke sana oleh Yudas Iskariot yang mengidentifikasikan Yesus bagi
rombongannya dengan suatu pelukan pengkhianatan. Namun demikian, Yesus menyapa
Yudas dengan lemah lembut: “Hai teman, untuk inikah engkau datang?”
N2 :
Yesus juga menunjukkan keprihatinan-Nya terhadap para murid-Nya dan mendesak
agar mereka diperkenankan untuk tidak dilibatkan: “Telah Kukatakan
kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi”
MC : “ Lihatlah
Anak Domba Allah,,yang datang menghapus dosa dunia” Dia yang mulia,,,harus di hina....Dia
yang mulia harus menanggung sengsara kita....Dia yang mulia mau mengangkat kita
yang hina ini......Bersama-sama kita nyanyikan pujian “Lihatlah Anak Domba
Allah”
C.
PENGAKUAN DOSA
N1 :
Dengan kesabaran yang sungguh luarbiasa, Yesus mengalami proses
peradilan yang samasekali tidak adil, di depan para pemuka agama yang duduk di
Sanhedrin, di depan Herodus, dan di depan Pilatus. Selagi menjalani
peradilan-peradilan tersebut dan juga pada saat-saat di antara peradilan yang
satu dengan peradilan yang lain, Yesus mengalami banyak penghinaan. Ia menjadi
sasaran penghinaan dan olok-olok
N2 :
Seperti telah diramalkan oleh-Nya, Petrus menyangkal mengenal Dia
sampai tiga kali. Yesus didera, diludahi dan dimahkotai duri. Setelah upaya
separuh hati yang sia-sia untuk menghindarkan Yesus dari kematian, akhirnya
Pilatus – di depan gerombolan banyak orang yang sudah panas dipenuhi kebencian
– menjatuhkan hukuman mati di kayu salib atas diri-Nya.
MC :
Betapa berharganya manusia dihadapan
Tuhan....seharusnya kamilah yang dijatuhi hukuman itu.......seharusnya kami
yang disalibkan.......betapa berdosanya diri kami di hadapan-Mu, ya Tuhan....kami
tidak layak Engkau selamatkan........kami hanyalah debu tanah yang hilang
begitu ditiup angin.....untuk apa semua-Nya ini??? “Disalib-Mu, ku sujud” kita
nyanyikan pujian ini bersama-sama.....
D.
RESPON PENGAKUAN DOSA
MC :
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup,
tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan
telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga
pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran
manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi siapa yang ada di
dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya
yang baru sudah datang. (PUJIAN : “Nun di Bukit Yang Jauh”
E.
FIRMAN TUHAN
N1 :
Di kayu salib Yesus mengalami penderitaan fisik yang ekstrim, juga
kesendirian dan desolasi. Yesus juga mengalami kesedihan sangat mendalam
melihat kepedihan dari ibu-Nya yang dikasihi-Nya. Dalam jam-jam penderitaan
dahsyat ini Yesus, sang Putera Allah dan Imam Besar Agung untuk keselamatan
kita, tetap mampu mempertahankan kesabaran dan keagungan seorang Pribadi.
N2 :
Dan dengan mengucapkan kata-kata pemazmur ketika menyerahkan roh-Nya
kepada Bapa-Nya : “Ya Bapa,,ke dalam tangan-Mu, ku serahkan nyawa-Ku” Lalu
Yesus “menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya”.Jadi Putera Allah wafat
untuk kita para pendosa. Rasul Paulus menulis: “Tidak mudah seorang mau mati
untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang
berani mati. Akan tetapi, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dalam hal
ini: Ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati untuk kita”.
MC :
“betapa tak tertanggungkan nestapaMu, ya Anak Domba Allah…Melewati luka
demi luka, meniti nyeri demi nyeri.... Untuk sebuah janji yang harus
digenapi.... Dengan gagah Engkau menyerahkan nyawa, dan melangkah turun ke
dalam dunia orang mati...... Kegelapan menyelimutiMu............. Iblis larut
dalam pesta pora kemenangan semu...........
Kita akan mendengarkan
firman Tuhan Yang akan dibawakan Oleh K’ Senny Pelokila, M.Div....untuk itu
kita siapkan Hati kita untuk mendengarkan firman Tuhan....bersama-sama kita
nyanyikan pujian “Menjulang Nyata Atas Bukit Kala”
F.
RESPON FIRMAN TUHAN
N1 :
“Tak puaskah saat darah sudah tercurah dalam kesakitan yang pedih?
Tuhanku telah disiksa dan dihina… Dalam ego yang teramat besar untuk mengejar
kehormatan diri sendiri, telah membutakan matahati akan
kebenaran keselamatan kasih Allah yang suci.
N2 : “Dia,Imam Besar
Kayafas dan segenap pencemooh itu, menuntut apakah lagi? Mereka yang telah
menyalibkan Tuhanku, tidakkah puas telah menyiksa Tuhanku yang tak bersalah
diatas salib?
N1 : “ Pilatus pun tak mampu
membendung hati yang telah pahit oleh dosa, kedurjanaan manusia yang menolak
keselamatan dari surga. Kekuatiran menjelma menjadi tuduhan tak berdasar, para
murid akan mencuri tubuh Sang Guru….Tuhan!
N2 : “Betapa dosa tak mampu
hadirkan damai sejahtera…semua manusia telah berdosa, tak satupun yang benar!
Kamipun demikian adanya, hati kami penuh kepahitan dosa, kami juga menyalibkan
Tuhan kami!!
MC :” Tetapi, Karna kasih-Nya yang besar, Yesus memberi pengharapan nyata,
yaitu kemenangan atas maut.,….atas dosa….Dia…bangkit setelah tiga hari
kematian-Nya!
Terima Kasih kepada K’
Senny Pelokila yang telah membagikan berkat Tuhan lewat firman Tuhan bagi kita
pada sore hari ini....kiranya Tuhan memberkati K’ dalam tugas,pelayanan, dan
keluarga...... untuk meresponi firman Tuhan bersama sama kita nyanyikan pujian
“Berserah Kepada Yesus”
G.
PERSEMBAHAN
MC :
H.
DOA SYAFAAT
MC :
Doa adalah jembatan bagi kita untuk bersatu dengan Tuhan kita.....doa adalah
nafas hidup orang Kristen....Kita akan bersyafaat bersama dan kepada yang
bertugas saya persilahkan......
I.
PENGUTUSAN
N1 :
Ada sebuah kisah.......ada seseorang pengelana berjalan dari desa ke
desa untuk menawarkan salib kepada setiap orang yang dia temui......ukuran
salibnya bervariasi.....dari ukuran salib yang paling kecil sampai ukuran yang
paling besar........salib itu diberikan secara gratis,,,,tidak perlu
dibayar.....
N2 :
Di sepanjang perjalanan ketika menawarkan salib tersebut orang – orang
yang dia temui lebih tertarik pada salib yang kecil daripada salib yang
besar......
MC :
dan pengelana tersebut melanjutkan perjalanan dan terus mencari siapa
yang mau menerima salib yang besar dan buruk ini.......apakah saya dan saudara
mau menerima salib itu???? Kita akan menutup ibadah kita,,kita nyanyikan pujian
“ Karena Kasih-Nya Padaku” dan minta kesediaan K’ Senny Pelokila untuk membawa
doa Berkat....
....................HAPPY
EASTER................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar