Halaman

30 April 2013

Istana Yang Paling Bermakna, Keluarga.


Family, Father Mother I Love You. Itulah family bagiku. Pulang kampus dengan keadaan lapar dan lelah melihat makanan yang enak yang tersedia , kenyang setelah menyantapnya dengan nikmat di akhiri dengan senyumah bahagia. Senyuman ini bukan karena perut ku gendut karna kekenyangan tetapi saya tersenyum penuh rasa syukur atas keluargaku Father Mother.
Saya menyadari harta yang paling mahal yang dimiliki mereka adalah anak-anak mereka yang mereka banggakan. Apa yang mereka banggakan ? mereka bangga akan hasil kerja keras akan apa yang anak-anak mereka capai dan gapai. Aku berpikir bahwa apa yang bisa aku berikan bagi mereka ? aku masih setengah dalam memberikan mereka sesuatu yang lebih besar. Pengorbanan mereka sungguh sangat besar mereka tidak memakai sesuatu yang tampak mewah pada diri mereka karna mereka harus berhemat untuk membiayai pendidikan kami, apa yang mereka makan merek lebih memberikannya pada kami, mereka mondar-mandir, berkeringat, mengerjakan sesuatu yang membuat tangan dan kaki mereka kasar itu demi kami, demi pendidikan kami, masih banyak pengorbanan yang besar yang diberikan kedua orangtua bagi kami anak-anaknya. Masih banyak lagi pengorbanan yang mereka lakukan untuk saya.
Tiap kali saya gagal saya akan ceritakan pada mereka, merekalah yang memberikanku nasehat, kadang beribu-ribu nasehat yang mereka berikan tak ku dengar , kadang aku menganggap mereka terlalu berisik, tapi apapun yang mereka lakukan itu hanya untuk kami. Bahkan doa-doa mereka naikan dengan bercucuran air mata. Saya bersyukur memiliki mereka. Semua karena hanya Sang Kuasa yang memberiku orang tua seperti mereka, marekalah hartaku paling terbesar, harta tak ternilai yang pernah saya miliki.

Terima kasih bulan April


30 hari saya diberi kesempatan melakukan tugas dan tanggung jawab saya , bulan ini ada kisah bahagia dan ada kisah sedih yang tidak akan pernah dilupakan dan dalam hitungan jam bulan april akan berakhir dan akan memasuki bulan baru yaitu bulan Mei.
Di bulan ini saya belajar bagaimana bersikap yang baik pada seorang teman saya, saya sangat bersyukur bisa mengenal dia, lewat sms sate teduh dan Pemahaman alikitabnya saya lebih mengerti dan lebih termotivasi, saya bertemu dengannya dan berbicara lewat pesan singkat hanya selang 2 tahun setelah itu dia tiba2 menghilang dan tidak pernah mengirimkan pesan singkat saat teduhnya. Entah ada kata yang salah atau sikap yang salah sebenarnya di bulan ini juga saya ingin mohon ampun tapi waktu bertemu pun tak saling sapa, entah mengapa, saya hanya bisa bersyukur bisa mengenal dia temanku.
Di bulan ini saya belajar untuk bersabar, sabar adalah cara saya menghadapi sesuatu, karena orang sabar disayang Tuhan. Saya belajar menghadapi tiap kondisi buruk yang saya alami entah datangnya dari teman-teman, dari keluarga dan dari teman sepelayanan.
Di bulan ini saya belajar untuk menata kata, pikiran dan sikap saya. Saya belajar bagaimana memasang status di situs jejaring sosial yang baik yang memberi motivasi bagi orang yang membacanya, pernah saya mendapat teguran lewat sahabat masa SMA saya Aryn tantiana karena memasang status yang sedikit menyinggung perasaan orang. Terimakasih teman engkau telah mengingatkanku. Terimakasih Tuhan.
Di bulan ini saya belajar bagaimana bisa mencintai profesi saya mencintai pekerjaan yang akan saya tekuni dikemudian hari daripada mencintai uang yang akan menjadi hamba uang. Banyak pekerja kesehatan yang saya temui yang slalu mengeluh akan uang yang akan mereka trima sedangkan lihat orang yang mereka layani pulang dengan kurang puas akan pelayanan mereka, saya belajar dari mereka untuk tetap disiplin bukan disiplin samapai di bangku kuliah tetapi sampai saat saya ada di dunia kerja.
Dan di bulan ini saya lebih mengucap syukur atas anugerah Tuhan yang begitu besar karena Dia masih briku satu usia di tahun ini, membuat saya harus semakin dewasa di dalam Tuhan.
Terima kasih bulan maret. Terima kasih temanku yang sudah mengenal saya. Terima kasih Yang Maha Kuasa.