Halaman

12 Desember 2012

IDENTIFIKASI PENGAWET FORMALIN (FORMALDEHIDA)


IDENTIFIKASI PENGAWET FORMALIN
(FORMALDEHIDA)

Tujuan             : melakukan identifikasi adanya Formalin oada bahan makanan dan minuman.
Prinsip             :
formalin dalam bahan makanan dan  minuman diekstrasi dengan Eter diuapkan diatas caiaran pengguap, residu ditambahkan aquadest dan di tambahkan H2SO2 pekat dan FeCl3 10 % maka akan terbentuk cincin yang menunjukan bahan positif dari formalin.
Latar belakang            :
Belakangan ini peranan bahan tanbahan pangan (BTP) khususnya bahan pengawet menjadi semakin penting sejalan dengan kemajuan teknologi produksi bahan tambahan pangan sintesis. Banyaknya bahan tambahan pangan dalam bentuk lebih murni dan tersedia secara komersil dengan harga yang relative murah akan mendorong meningkatnya pemakaian bahan tambahan pangan yang berarti meningkatnya kansumsi bahan tersebut bagi setiap individu.
Kita hidup dalam masyarakat menjadi sadar akan gizi dan sadar untuk menjadi konsumen yang baik. Dewasa ini, masyarakat bukan hanya tertarik pada aspek apakah bahan pangan memberikan cita rasa enak, apakah anak-anak mau menikmati makanan yang disajikan, tetapi lebih dari itu masyarakat telah tertarik pada hal-hal apakah bahan pangan itu baik untuk dikonsumsi dan komponen apa saja yang terdapat didalamnya.
Dibidang pangan kita mambutuhkan sesuatu yang lebih baik untuk masa yang akan datang, yaitu pangan yang aman untuk dikonsumsi, lebih bermutu, bergizi, dan lebih mampu bersaing dalam pasar global. Kebijakan keamanan pangan (food safety) dan pembangunan gizi nasional (food nutrient) merupakan bagian integral dari kebijakan pangan nasional, termasuk bahan tambahan pangan.
Saat ini, bahan tambahan pangan sulit kita hindari karena kerap terdapat dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi, khususnya makanan olahan. Apalagi penggunaan bahan tambahan makanan yang melebihi batas maksimum penggunaan dan bahan tambahan kimia yang dilarang (berbahaya) yang kerap menjadi isu hangat dimasyarakat. Sama halnya seperti Borak, bahan tambahan pangan Formalin merupakan salah satu bahan yang dilarang digunakan dalam makanan namun keberadaannya disekitar kita sudah tidak dapat dihindari karena begitu bayaknya produsen yang sengaja menggunakan formalin dalam mengolah produksi pangannya guna tujuan tertentu.
Formalin memiliki berbagai nama lain yang banyak tidak diketahui oleh masyarakat sehingga mempersulit masyarakat untuk mengetahui makanan tersebut mengandung formalin atau tidak. Oleh karena itu, dilaksanakan praktikum identifikasi formalin pada makanan khususnya (tahu bulat) yang banyak beredar disekitar kita agar kita mengetahui ada tidaknya formalin dalam makanan tersebut serta mengetahui cirri-ciri berbagai makanan lain yang mengandung formalin sehingga dapat mengurangi masalah yang ada beserta dampak yang ditimbulkannya.
Dasar teori       :
                        Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati, dan air baik baik yang diolah,baik ya ng diperuntukan sebagai bahan makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.termaksud di dalamnya adalah bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyimpanan , pengolahan dan pembuatan makanan atau minuman. (sumber : bahan tambahan pangan hal. 12)
                        Salah satu bahan tambahan pangan yang digunakan adalah pengawet. Fungsi pengawet : untuk memperpanjang media simpan atau makanan. Sebagian besar kerusakan bahan makanan, khususnya hasil olahan disebabkan oleh aktivitas mikroba, yang memanfaatkan bahan makanan untuk metabolismenya bahan pengawet bersifat menghambat atau mematikan mikrobca penyebab kerusakan ini, sehingga sering juga di sebut senyawa antimikroba. Namun, demikian penggunaan bahan pengawet tidak selau mengguntungkan terutama apabila digunakan dalam jumlah yang berlebihan karena bisa mengganggu kesehatan. (sumber : bahan tambahan pangan hal. 38)
                        Formaldehid merupakan bahan tambahan kimia yang efisien tetapi dilarang ditambah pada bahan pangan (makanan), tapi kemungkinan formaldehid digunakan dalam pengawet susu,tahu,tempe,mie basah,ikan dan produk panagn lain. (sumber : Analisis & aspek Kesehatan Masyarakat bahan Tambahan (makanan) pangan , edisi 2 . hal 254)
                        Dalam dunia kedokteran formalin digunakan sebagai pengawet mayat dan mengawetkan hewan-hewan untuk keperluan penelitian, selain itu juga formalin memiliki funsi sebagai berikut :
§  Zat antiseptik untuk membunuh mikroorganisme
§  Desinfektan pada kandang ayam dan sebagainya
§  Antihydrolik (pengahmbat keluarnya keringat) sehingga sering digunakan sebagai pembuatan deodoran
§  Bahan campuran dalam pembuatan kertas tissu untuk Toilet
§  Bahan baku industri : pembuatan lem polywood maupun tekstil (sumber : bahan tambahan pangan , hal. 64)
Efek Akut penggunaan formalin adalah :
§  Tenggorokan dan perut terasa terbakar
§  Mual,muntah dan kepala pusing
§  Penurunan suhu badan dan rasa gatal pada dada
§  Baik dikonsumsi menahun dapat mengakibatkan penyakit kanker
Kandungan formalin dalam bahan makanan dapat diketahui secara akurat setelah dilakukan uji Laboratorium menggunakan reaksi kimia. Berikut ciri-ciri beberapa contoh bahan makanan yang mengandung formalin sebagai bahan pengawet :
1.      Bakmi basah
§  Tidak rusak sampai berhari-hari pada suhu kamar (250C) dan bertahan lebih dari 15 hari dalam lemari Es (100C)
§  Bau formalin agak menyengat
§  Mie tampak lebih mengkilat dibandingkan dengan mie normal dan tidak lengket
§  Tidak dikerumuni lalat
§  Tekstur mie lebih kenyal
2.      Ayam potong
§  Tidak dikerumuni lalat
§  Dagingnya sedikit tegang (kaku)
§  Jika dosisnya formalin yang diberikan makan akan tercium bau formalin
§  Dalam uji klinisnya, jika daging ayam dimasukan dalam reagen maka akan muncul gelembung gas.
3.      Tahu kandungan formalin
§  Tidak rusak sampai dengan 3 hari pada suhu kamar (250C) dan bertahan dari 15 hari dalam lemari (100C)
§  Tekstur keras tapi tidak padat
§  Terasa kenyal ditekan, sedangkan tahu tanpa formalin agak menyengat
§  Tidak dikerumuni lalat
4.      Pentolan Bakso
§  Tidak rusak sampai 5 hari pada Suhu (250C)
§  Tekstir sangat kenyal dan tidak dikerumuni lalat

5.      Ikan Asin
§  Tidak rusak sampai > 1 bulan pada suhu (250C)
§  tambah bersih dan segar
§  tidak berbau khas ikan Asin
§  tekstur ikan khas atau keras dan baunya hampir netral (hampir tidak  berbau amis)
6.      Ikan Segar
§  Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (250C)
§  Mata ikan merah tetapi warna langsung merah tua, bukan merah segar dan tidak cemerlang
§  Warna daging putih, bersih dengan tekstur kaku dan kenyal
§  Bau hampir spesifik ikan amis, berlendir pada kulit ikan hanya sedikit dan bercium bau spesifik dan kaporit.
§  Tidak dikerumuni lalat. (sumber : Bahan Tambahan Pangan , Hal. 64-65).
Metode Kerja  :
Alat :
§  Corong pisah
§  Tabung reaksi dan rak tabung
§  Pipet tetes
§  Gelas Arloji
§  Bunzen
§  Cawan porselin
§  Kaki tiga
§  Penjepit tabung
§  Erlenmeyer
§  Beaker glass
§  Gelas ukur
§  Mortir

Bahan :
§  Sampel tahu dengan positif  formalin (yang sudah direndam selama 1 malam)
§  Sampel tahu tanpa formalin

Pereaksi :
§  Asam Asetat 4 N
§  Eter
§  FeCl3 10%
§  H2SO4pekat
§  Aquadest

Prosedur kerja :
§  Timbang bahan lebih kurang 5 gram tambah Aquadest 50 ml dan masukkan dalam corong pisah (bahan harus dihancurkan terlebih dahulu).
§  Tambahkan 1-2 ml Asam asetat 4N, ekstraksi dengan eter sebanyak 20 ml, diamkan beberapa saat.
§  Pisahkan eter vkedalam cawan penguap / porselen panasi diatas bunsen hingga kering.
§  Residu ditambah 10-20 ml aqudest dan aduk hingga rata.
§  Tuangkan larutan kedalam 3 ml Asam Sulfat pekat yang ditetesi dengan 2 tetes FeCl3 10% secara perlahan-lahan.
§  Terbentuknya warna merah lembayung menunjukan adanya pengawet formalin. (membentuk cincin ungu kedua larutan).
Hasil pengamatan Praktikum  :

Pembahasan    :
      Uji identifikasi pengapada sampel uji tempe yang beredar di pasar Oebufu diperoleh hasil negatif, hal ini di tandai dengan adanya terbentuk cincin kuning ketika direaksikan dengan asam sulfat pekat dan FeCl3 10%.
      Formalin merupakan bahan tambahan kimia yang efisien tetapi dilarang ditambahkan pada bahan pangan seperti tahu yang beredar di pasar Oebufu.
      Formalin sebenarnya adalah pengawet yang digunakan dalam dunia kedokteran sebagai pengawet Mayat, fungsi lain yaitu : sebagai zat antiseptik, desinfektan, antibiotik dan bahan baku industri pembuatan Lem.
Kesimpulan     :
                        Pada hasil pemeriksaan sampel uji tempe positif pada tahu yang direndam dengan formalin selama 1 malam , dan pada pemeriksaan sampel uji tahu negatif yang dijual di pasar Oebufu.

Tidak ada komentar: