HEPATITIS
Hepatitis
adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Penyakit
Hepatitis di sebabkan oleh virus hepetitis A,B,C,D,E,F dan G.
HEPATITIS A.
Pengertian
Merupakan infeksi sistemik akut oleh virus Hepatitis A
(HAV) pada hati. Hepatitis A mempunyai masa inkubasi yang pendek ( sekitar 30 hari ).
Cara
diagnosis
Diagnosa ditegakkan berdasarkan:
Adanya antibodi terhadap virus hepatitis A dalam darah
pasien. Antibodi IgM menunjukkan infeksi baru (atau vaksin) dan antibodi IgG menunjukkan infeksi
sebelumnya atau vaksinasi yang
sukses.
Tes darah untuk fungsi hati berupa pemeriksaan enzim hati,
SGPT, SGOT akan mengungkapkan keparahan kerusakan hati dan dimonitor sampai
pemulihan. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu,
maka pemeriksaan bilirubin, gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan.
Pemeriksaan
Metode Serologi
Pemeriksaan
anti-HAV
Merupakan deteksi adanya antibodi terhadap
virus hepatitis A secara total. Antibodi ini akan menetap dalam waktu yang
lama. Pada sekitar 99% individu yang telah melakukan vaksinasi, dapat menetap
hingga 5 tahun.
Metode : Microparticle Enzyme
Immunoassay (MEIA)
HEPATITIS
B
A.Pengertian
Salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B
(HBV) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun.
Diagnosis infeksi
Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, virologi, biokimiawi
dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan
evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA
(4,5). Pemeriksaan virologi dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum, yang
sangat penting, karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus.
Sedangkan,
pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah
kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya aktifitas kroinflamasi.
Oleh karena itu,
pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien
yang kadar ALT-nya menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat
dibandingkan dengan ALT yang normal.
Pasien dengan kadar ALT normal mempunyai respon serologi
yang kurang baik pada terapi antiviral. Jadi, pasien dengan kadar ALT normal
lebih baik tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan
proses nekroinflamasi aktif. Tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai
tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan
menentukan manajemen anti viral.
HEPATITIS
C
Pengertian
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C
(HCV). Proses penularannya melalui kontak darah, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya.
Tes diagnosis untuk hepatitis C termasuk:
antibodi HCV, ELISA, Western blot, dan RNA HCV kuantitatif.[ Polymerase chain reaction (PCR) dapat mendeteksi RNA HCV
satu hingga dua minggu setelah infeksi, sedangkan antibodi baru terbentuk dan
baru dapat ditemukan dalam waktu yang lebih lama.
Hepatitis C kronis merupakan infeksi dengan virus hepatitis
C yang menetap selama lebih dari enam bulan berdasarkan keberadaan
RNA-nya. Karena infeksi kronis umumnya baru menunjukkan gejala setelah
berpuluh tahun, dokter biasanya baru menemukan kasus pada saat pemeriksaan
fungsi hati atau saat melakukan penapisan rutin pada orang berisiko tinggi.
Pemeriksaan ini tidak dapat membedakan antara infeksi akut dan infeksi kronis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar