Halaman

8 November 2013

HEPATITIS

 HEPATITIS
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Penyakit Hepatitis di sebabkan oleh virus hepetitis A,B,C,D,E,F dan G.

HEPATITIS A.
Pengertian
          Merupakan infeksi sistemik akut oleh virus Hepatitis A (HAV) pada hati. Hepatitis A mempunyai masa inkubasi yang pendek ( sekitar 30 hari ).
 Cara diagnosis
Diagnosa ditegakkan berdasarkan:
   Adanya antibodi terhadap virus hepatitis A dalam darah pasien. Antibodi IgM                 menunjukkan infeksi baru (atau vaksin) dan antibodi IgG menunjukkan infeksi sebelumnya atau vaksinasi yang sukses.
Tes darah untuk fungsi hati berupa pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT akan mengungkapkan keparahan kerusakan hati dan dimonitor sampai pemulihan. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan bilirubin, gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan.

Pemeriksaan Metode Serologi
Pemeriksaan anti-HAV 
  Merupakan deteksi adanya antibodi terhadap virus hepatitis A secara total. Antibodi ini akan menetap dalam waktu yang lama. Pada sekitar 99% individu yang telah melakukan vaksinasi, dapat menetap hingga 5 tahun.
 Metode :  Microparticle Enzyme Immunoassay (MEIA)

HEPATITIS B
A.Pengertian
      Salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (HBV) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun.
 
 
  Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, virologi, biokimiawi dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5). Pemeriksaan virologi dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum, yang sangat penting, karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus.
  
Sedangkan, pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya aktifitas kroinflamasi.
  
Oleh karena itu, pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien yang kadar ALT-nya menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan dengan ALT yang normal.

Pasien dengan kadar ALT normal mempunyai respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Jadi, pasien dengan kadar ALT normal lebih baik tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral.

HEPATITIS C
Pengertian
  Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV). Proses penularannya melalui kontak darah, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya.
 
  
Tes diagnosis untuk hepatitis C termasuk: antibodi HCV, ELISA, Western blot, dan RNA HCV kuantitatif.[ Polymerase chain reaction (PCR) dapat mendeteksi RNA HCV satu hingga dua minggu setelah infeksi, sedangkan antibodi baru terbentuk dan baru dapat ditemukan dalam waktu yang lebih lama.

Hepatitis C kronis merupakan infeksi dengan virus hepatitis C yang menetap selama lebih dari enam bulan berdasarkan keberadaan RNA-nya. Karena infeksi kronis umumnya baru menunjukkan gejala setelah berpuluh tahun, dokter biasanya baru menemukan kasus pada saat pemeriksaan fungsi hati atau saat melakukan penapisan rutin pada orang berisiko tinggi. Pemeriksaan ini tidak dapat membedakan antara infeksi akut dan infeksi kronis


Tidak ada komentar: