Halaman

12 Juni 2012



laporan Praktek Imun semester IV Analis kesehatan Kupang, Nusa Tenggara Timur..


BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada dalam darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Karena kehadirannya yang spesifik sebagai hasil pembuahan itulah, maka HCG dapat dijadikan penanda kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari pertama menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir) agar jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang dianjurkan. (http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/hcg.html)
Alat uji kehamilan untuk dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT) yang biasa dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk mendeteksi kehamilan pada tahap awal yang menggunakan urine. Urine yang digunakan yaitu air seni pertama setelah bangun pagi, karena konsentrasi hormon HCG pada saat itu tinggi dalam urine. 



B.       Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dalam urine pasien.
C.       Manfaat
Dapat mengetahui prosedur pemeriksaan yang benar dalam pemeriksaan HCG menggunakan Strip test.

D.      Prinsip Kerja
Alat tes kehamilan (test pack) disentuhkan atau dicelupkan dalam urine, maka akan muncul hasil berupa garis merah, yang menandakan hasil positif.

  

 BAB II
DASAR TEORI


Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada dalam darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Karena kehadirannya yang spesifik sebagai hasil pembuahan itulah, maka HCG dapat dijadikan penanda kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari pertama menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT; Hari Pertama Haid Terakhir), agar jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang dianjurkan.
Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba falopi, telur yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak saat itulah plasenta mulai berkembang dan memproduksi HCG yang dapat ditemukan dalam darah serta air seni. Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama keterlambatan haid, kira-kira hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding rahim. Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon HCG sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi ada kalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran.( http://dm-ambisius.blogspot.com.html).
Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar dan kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-laki, kadar HCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi. Tak hanya itu, kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai, karena dapat berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin yang biasa disebut aborsi spontan.
Perkiraan Kadar HCG dalam Darah kehamilan trimester kedua
Perempuan yang tidak hamil dan laki-laki
Kurang dari 5 IU/l (international units per liter)
Ibu hamil:
24-28 hari setelah haid terakhir
5–100 IU/L
4-5 minggu (1 bulan) setelah haid terakhir
50–500 IU/L
5-6 minggu setelah haid terakhir
100–10.000 IU/L
14-16 minggu (4 bulan) setelah haid terakhir
12.000–270.000 IU/L
kehamilan trimester ketiga
1.000-50.000 IU/L
Perempuan pasca menopause
Kurang dari 10 IU/l

Alat uji kehamilan untuk dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT) yang biasa dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk mendeteksi kehamilan pada tahap awal yang menggunakan urine. Urine yang digunakan yaitu air seni pertama setelah bangun pagi, karena konsentrasi hormon HCG tinggi pada saat itu.  Bentuk alat tes kehamilan (test pack) ada dua macam, yaitu strip dan compact. Bedanya, bentuk strip harus dicelupkan ke urine yang telah ditampung atau disentuhkan pada urine waktu buang air kecil. Untuk compact sudah ada tempat untuk menampung urine yang akan diteteskan.

(http://dm-ambisius.blogspot.com.html).

Bila sudah menyentuhkan alat tes kehamilan (test pack) dengan urine, maka akan muncul hasil berupa garis merah. Kemunculan satu atau dua garis mengisyaratkan kalau test pack dilakukan dengan benar, karena test pack menggunakan urine yang cukup. Sebaliknya, kalau tidak muncul garis merah bisa saja diakibatkan oleh kelalaian pemakai, oleh karena itu penting bagi seseorang yang baru pertama kali menggunakan alat tes kehamilan (test pack) untuk mengikuti petunjuk penggunaan. Kalau garis pertama sudah muncul, kemunculan garis kedua menyatakan seseorang hamil. Alat tes kehamilan (test pack) yang akurat mendeteksi adanya hormon HCG (human Chorionic Gonadotropin), yaitu hormon yang diproduksi oleh plasenta yang terbentuk setelah adanya pembuahan. (http://dm-ambisius.blogspot.com.html)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III
METODE KERJA


A.      Alat dan Bahan
1.         Alat
a.         Wadah penampung urine
b.        Strip test
2.         Bahan
Urine pagi atau urine sewaktu

B.       Prosedur Kerja
1.         Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2.         Diambil bungkusan strip test, buka bungkusannya.
3.         Diambil strip test, lalu dicelupkan pada urine dalam wadah.
4.         Didiamkan 3 – 5 menit, baca hasil secara makroskopis.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


A.      Hasil Pengamatan
1.        
Nama               : S. M. G. Hindrijaya
Umur               : 19 Tahun
Jenis kelamin   : Perempuan
Data pasien               :





2.         Hasil pemeriksaan     :
Gambar
Keterangan
                                   

a.         Terbentuk garis merah pada Control (C)
b.        Tidak terbentuk garis merah pada test

3.         Interpretasi hasil       :
Positif           : terbentuk garis merah pada C (control) dan T (Test)
Negatif          : terbentuk garis merah pada C (control)

B.       Pembahasan
Pada percobaan mendeteksi adanya HCG dalam urine wanita yang diduga hamil secara kromatografi immunoassay ini, diperoleh hasil yang negatif (-), yaitu terbentuknya warna merah pada garis C yakni kontrol. Ini menunjukkan bahwa urin dari pasien yang diperiksa tidak mengandung HCG (Human Choironic Gonadotropin).
Apabila hasil positif maka akan terbentuk dua garis merah yaitu pada control dan test yang berarti urine yang diperiksa mengandung HCG.










BAB V
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pasien S.M.G Hindrijaya negatif hamil (serum tidak mengandung HCG).

B.       Saran
1.         Untuk praktikan, agar lebih teliti dan cermat dalam melakukan praktikum.
2.         Pada saat pemeriksaan, praktikan harus menggunakan APD (alat pelindung diri) yang lengkap.
3.         Sebelum melakukan pemeriksaan harus dilihat tanggal kadaluarsa dari strip test yang akan digunakan sehingga tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan.

Tidak ada komentar: