laporan Praktek Imun semester IV Analis kesehatan Kupang, Nusa Tenggara Timur..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hormon
Human Chorionic Gonadotropin
(HCG) adalah hormon yang ada dalam darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal
janin, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Karena kehadirannya yang
spesifik sebagai hasil pembuahan itulah, maka HCG dapat dijadikan penanda
kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari pertama menstruasi
terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir) agar
jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang
dianjurkan. (http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/hcg.html)
Alat uji
kehamilan untuk dipakai di rumah (home
pregnancy test, HPT) yang biasa dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk
mendeteksi kehamilan pada tahap awal yang menggunakan urine. Urine yang digunakan yaitu air seni
pertama setelah bangun pagi, karena konsentrasi hormon HCG pada saat itu tinggi
dalam urine.
B. Tujuan
C. Manfaat
Dapat
mengetahui prosedur pemeriksaan yang benar dalam pemeriksaan HCG menggunakan Strip
test.
D. Prinsip
Kerja
Alat
tes kehamilan (test pack) disentuhkan atau dicelupkan dalam urine, maka akan
muncul hasil berupa garis merah, yang menandakan hasil positif.
BAB II
DASAR TEORI
Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
adalah hormon yang ada dalam darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal
janin, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Karena kehadirannya yang
spesifik sebagai hasil pembuahan itulah, maka HCG dapat dijadikan penanda
kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari pertama menstruasi
terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT; Hari Pertama Haid Terakhir), agar jumlah HCG dapat
dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang dianjurkan.
Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma
di saluran Tuba falopi, telur
yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak
saat itulah plasenta mulai berkembang dan memproduksi HCG yang dapat ditemukan
dalam darah serta air seni. Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi
dalam darah sejak hari pertama keterlambatan haid, kira-kira hari keenam sejak
pelekatan janin pada dinding rahim. Kadar hormon ini terus bertambah hingga
minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian
besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon HCG sebanyak dua kali lipat
setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan
pusing yang sering dirasakan para
ibu hamil. Setelah itu kadarnya
menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat
setelah persalinan. Tetapi ada kalanya
kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau
keguguran.( http://dm-ambisius.blogspot.com.html).
Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada
kehamilan kembar dan kasus hamil anggur (mola).
Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-laki, kadar HCG di atas
normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi. Tak hanya itu,
kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai, karena dapat
berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik)
atau kematian janin yang biasa disebut aborsi spontan.
Perkiraan
Kadar HCG dalam Darah kehamilan trimester kedua
Perempuan
yang tidak hamil dan laki-laki
|
Kurang dari 5 IU/l (international units per liter)
|
|
Ibu hamil:
|
24-28 hari
setelah haid terakhir
|
5–100 IU/L
|
4-5 minggu (1 bulan) setelah haid terakhir
|
50–500
IU/L
|
|
5-6 minggu setelah haid terakhir
|
100–10.000
IU/L
|
|
14-16 minggu (4 bulan) setelah haid terakhir
|
12.000–270.000
IU/L
|
|
kehamilan
trimester ketiga
|
1.000-50.000
IU/L
|
|
Perempuan
pasca menopause
|
Kurang
dari 10 IU/l
|
Alat
uji kehamilan untuk dipakai di rumah (home
pregnancy test, HPT) yang biasa dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk
mendeteksi kehamilan pada tahap awal yang menggunakan urine. Urine yang digunakan yaitu air seni pertama setelah bangun
pagi, karena konsentrasi hormon HCG tinggi pada saat itu. Bentuk alat tes kehamilan (test pack) ada dua
macam, yaitu strip dan compact. Bedanya, bentuk strip harus dicelupkan ke urine
yang telah ditampung atau disentuhkan pada urine waktu buang air kecil. Untuk
compact sudah ada tempat untuk menampung urine yang akan diteteskan.
(http://dm-ambisius.blogspot.com.html).
Bila
sudah menyentuhkan alat tes kehamilan (test pack) dengan urine, maka akan muncul
hasil berupa garis merah. Kemunculan satu atau dua garis mengisyaratkan kalau
test pack dilakukan dengan benar, karena test pack menggunakan urine yang
cukup. Sebaliknya, kalau tidak muncul garis merah bisa saja diakibatkan oleh
kelalaian pemakai, oleh karena itu penting bagi seseorang yang baru pertama
kali menggunakan alat tes kehamilan (test pack) untuk mengikuti petunjuk
penggunaan. Kalau
garis pertama sudah muncul, kemunculan garis kedua menyatakan seseorang hamil.
Alat tes kehamilan (test pack) yang akurat mendeteksi adanya hormon HCG (human
Chorionic Gonadotropin), yaitu hormon yang diproduksi oleh plasenta yang
terbentuk setelah adanya pembuahan. (http://dm-ambisius.blogspot.com.html)
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
dan Bahan
1.
Alat
a.
Wadah penampung urine
b.
Strip test
2.
Bahan
Urine pagi atau urine
sewaktu
B. Prosedur
Kerja
1.
Disiapkan alat dan
bahan yang digunakan.
2.
Diambil bungkusan strip
test, buka bungkusannya.
3.
Diambil strip test,
lalu dicelupkan pada urine dalam wadah.
4.
Didiamkan 3 – 5 menit,
baca hasil secara makroskopis.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
1.
Nama : S. M. G. Hindrijaya
Umur : 19 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
|
2.
Hasil pemeriksaan :
Gambar
|
Keterangan
|
|
a.
Terbentuk garis merah
pada Control (C)
b.
Tidak terbentuk garis
merah pada test
|
3.
Interpretasi hasil :
Positif
: terbentuk garis merah pada C
(control) dan T (Test)
Negatif
: terbentuk garis merah pada C
(control)
B. Pembahasan
Pada
percobaan mendeteksi adanya HCG dalam urine wanita yang diduga hamil secara
kromatografi immunoassay ini, diperoleh hasil yang negatif (-), yaitu
terbentuknya warna merah pada garis C yakni kontrol. Ini menunjukkan bahwa urin
dari pasien yang diperiksa tidak mengandung HCG (Human Choironic Gonadotropin).
Apabila
hasil positif maka akan terbentuk dua garis merah yaitu pada control dan test
yang berarti urine yang diperiksa mengandung HCG.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pasien S.M.G Hindrijaya
negatif hamil (serum tidak mengandung HCG).
B. Saran
1.
Untuk praktikan, agar
lebih teliti dan cermat dalam melakukan praktikum.
2.
Pada saat pemeriksaan,
praktikan harus menggunakan APD (alat pelindung diri) yang lengkap.
3.
Sebelum melakukan
pemeriksaan harus dilihat tanggal kadaluarsa dari strip test yang akan
digunakan sehingga tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar