Kompetensi
: Mahasiswa dapat membuat media
pertumbuhan Nutrient Agar dan Potato Dextrose Agar
Media
pertumbuhan :
a. Pengertian dan fungsi
b. Bahan-bahan media pertumbuhan
b.1 Bahan dasar
b.2 Nutrisi atau zat makanan
b.3 Bahan tambahan
b.4 Bahan yang sering digunakan
dalam pembuatan media
c. Macam-macam media pertumbuhan
c.1 Berdasarkan sifat fisik
c.2 Berdasarkan komposisi
c.3 Berdasarkan tujuan
d. Pembuatan Nutrient Agar
dan Nutrient Broth
e. Pembuatan Potato Dextrose
Agar
Pengertian
dan Fungsi
Media pertumbuhan mikroorganisme
adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang
diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen
sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi
kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Bahan-bahan
media pertumbuhan
1. Bahan dasar
Ø air (H2O) sebagai
pelarut
Ø agar (dari rumput laut) yang
berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada
umumnya dan mencair pada suhu 45 oC.
Ø gelatin juga memiliki fungsi yang
sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang diproduksi dari
kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis mikroba yang mampu
menguraikannya dibanding agar.
Ø Silica gel, yaitu
bahan yang mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat media.
Silica gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme autotrof
obligat.
2. Nutrisi atau zat makanan
Media harus mengandung unsur-unsur
yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti C, H, O,
N, P; unsur mikro seperti Fe, Mg dan unsur pelikan/trace element.
Ø Sumber karbon dan energi yang
dapat diperoleh berupa senyawa organik atau anorganik esuai dengan sifat
mikrobanya. Jasad heterotrof memerlukan sumber karbon organik antara lain dari
karbohidrat, lemak, protein dan asam organik.
Ø Sumber nitrogen mencakup asam
amino, protein atau senyawa bernitrogen lain. Sejumlah mikroba dapat
menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
Ø Vitamin-vitamin.
3. Bahan tambahan
Bahan-bahan tambahan yaitu bahan yang
ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, misalnya phenol red
(indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH akibat produksi
asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk menghambat
pertumbuhan mikroba non-target/kontaminan.
4. Bahan yang sering digunakan dalam
pembuatan media
Ø Agar, agar dapat diperoleh dalam
bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput
laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali
digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur
dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diasuk dan
dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu
lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam
Ø Peptone, peptone
adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti otot, liver, darah,
susu, casein, lactalbumin, gelatin dan kedelai. Komposisinya tergantung pada
bahan asalnya dan bagaimana cara memperolehnya.
Ø Meat extract. Meat
extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa, plasenta dan
daging sapi.
Ø Yeast extract. Yeast
extract terbuat dari ragi pengembang roti atau pembuat alcohol. Yeast
extract mengandung asam amino yang lengkap & vitamin (B complex).
Ø Karbohidrat. Karbohidrat
ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam amino dan gas dari karbohidrat.
Jenis karbohidrat yang umumnya digunkan dalam amilum, glukosa, fruktosa,
galaktosa, sukrosa, manitol, dll. Konsentrasi yang ditambahkan untuk analisis
fermentasi adalah 0,5-1%.
Macam-Macam
Media Pertumbuhan
1. Medium berdasarkan sifat fisik
Ø Medium padat yaitu media yang
mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat..
Ø Medium setengah padat yaitu media
yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat,
tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan
mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran
sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen
free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin
hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini
dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan
difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi
anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini
juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.
Ø Medium cair yaitu media yang tidak
mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose
Broth).
2. Medium berdasarkan komposisi
Ø Medium sintesis yaitu media yang
komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya Glucose
Agar, Mac Conkey Agar.
Ø Medium semi sintesis yaitu media
yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato
Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk
bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang
komposisi senyawa penyusunnya.
Ø Medium non sintesis yaitu media
yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan
biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar,
Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
3. Medium berdasarkan tujuan
Ø Media untuk isolasi
Media ini mengandung semua senyawa
esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar.
Ø Media selektif/penghambat
Media yang selain mengandung nutrisi
juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan
pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk merangsang
E.coli resisten antibotik dan menghambat kontaminan yang peka, Ampiciline.
Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus
agalactiae yang toleran terhadap garam.
Ø Media diperkaya (enrichment)
Media diperkaya adalah media yang
mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen
kompleks seperti darah, serum, kuning telur. Media diperkaya juga bersifat
selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak
hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi membutuhkan
komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar, Bile Agar, Serum Agar,
dll.
Ø Media untuk peremajaan kultur
Media umum atau spesifik yang
digunakan untuk peremajaan kultur
Ø Media untuk menentukan kebutuhan
nutrisi spesifik.
Media ini digunakan unutk
mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s
Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan
asam sitrat sebagai sumber karbon.
Ø Media untuk karakterisasi bakteri
Media yang digunakan untuk
mengetahui kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator
ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate
Broth, Lactose Broth, Arginine Agar.
Ø Media diferensial
Media ini bertujuan untuk
mengidentifikasi mikroba dari campurannya berdasar karakter spesifik yang
ditunjukkan pada media diferensial, misalnya TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan
perubahan warna media di sekeliling koloni..
Pembuatan Nutrient
Agar dan Nutrient Broth
Ø Pembuatan Nutrient Agar
· Timbang komponen medium dengan
menggunakan timbangan analitis untuk volume yang diinginkan sesuai dengan
komposisi berikut:
§ Beef extract 3 g
§ Peptone 5 g
§ Agar 15 g
§ Akuades s.d 1000 ml
· Akuades sebanyak 100 ml dibagi
menjadi dua satu bagian untuk melarutkan Beef extract dan peptone
dan sebagian lagi untuk melarutkan agar. Sebaiknya air untuk melarutkan agar
lebih banyak
· Larutkan agar pada sebagian air
tersebut dengan mengaduk secara konstan dan diberi panas. Dapat menggunakan
kompor gas atau hot plate stirrer (jangan sampai overheat, karena
akan terbentuk busa dan memuai sehingga tumpah).
· Sementara itu sebagian akuades
digunakan untuk melarutkan peptone dan beef extract, cukup dengan
pengadukan.
· Setelah keduanya larut, larutan
dituangkan ke larutan agar dan diaduk sampai homogen. Kemudian pH media diukur
dengan mencelupkan kertas pH indikator. Jika pH tidak netral maka dapat
ditambahkan HCl/NaOH.
· Setelah itu media dimasukkan ke
dalam labu Erlenmeyer dan disterilisasi dengan autoklaf.
· Tuang media steril ke cawan petri
steril secara aseptis. Jika diinginkan media tegak atau miring pada point ke 5,
media langsung dituang ke tabung kemudian disterilisasi.
Ø Pembuatan Nutrient Broth
Komposisi untuk media NB sama dengan
NA tetapi tidak memakai agar sebagai pemadat. Proses pembuatannyapun lebih
sederhana, tinggal melarutkan peptone dan beef extract kemudian
ditampung dalam labu Erlenmeyer atau tabung reaksi dan siap disterilisasi.
Proses pembuatan ini tidak memerlukan panas, peptone dan beef extract
akan mudah larut sempurna pada air suhu kamar jika diaduk
Pembuatan Potato
Dextrose Agar (PDA)
· Timbang komponen media dengan
menggunakan timbangan analitis untuk volume yang diinginkan sesuai dengan
komposisi berikut:
§ Potato/kentang 3 g
§ Peptone 5 g
§ Agar 15 g
§ Akuades s.d 1000 ml
· Rebus kentang dalam sebagian
akuades tadi selama 1-3 jam sampai lunak, kemudian diambil ekstraknya dengan
menyaring dan memerasnya menggunakan kertas saring lalu ditampung di Beaker
glass baru.
· Agar dilarutkan dengan Hot Plate
Stirrer dalam 50 ml akuades lalu setelah larut dapat ditambahkan dekstrosa
dan dihomogenkan lagi.
· Setelah semua larut, ekstrak
kentang dan agar-dekstrosa dicampur dan dihomogenkan. Atur pH media menjadi 5-6
dengan meneteskan HCl/NaOH.
Transform Center mengatakan...
very
awesome,.. thnx bgt buat artikelnya y...
ngbantu bnget nih buat skripsi....
ngbantu bnget nih buat skripsi....
MissPure's mengatakan...
makasih
banyak yahh...ngebantu banget buat laporan sy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar