The Good
Sheeperd suatu thema yang sudah berulang-ulang tetapi punya penekanan yang
berbeda. Pemimpin ktb sebagai domba
pelayanan, pemimpin ktb sebagai sumber air bagi aktb kita akan melihat
bagaimana pktb mengatasi kepekatan dalam aktifitas, Tujuan kelompok pemuridan
itu menyangkut semua hal persekutuan besar, baik itu KTB, Training-training
semuanya kita masukan sebagai bentuk pemuridan, tetapi intinya adalah KTB. Tujuan
pemuridan yaitu menghasilkan murid yang dewasa secara rohani, jadi seorang murid
tetapi murid yg dewasa secara rohani atau istilah dalam rasul paulus efesus
4:13 untuk mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang anak Allah,
kedewasan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
jadi Murid seperti itu, berarti kita sebagai murid sebagai pemimpin KTB minimal
mempunyai 1 kesatuan iman, kesatuan iman artinya kita tidak bimbang, tidak goyah.
Kita punya 1
kesatuan iman yang tertuju pada Tuhan. Kita juga dikatakan punya pemahaman yang
benar tentang anak Allah, punya pemahaman yang mungkin benar dalam arti yang
mungkin tidak sempurna tetapi minimal secara dasar-dasar yang sebagaiya kita punya
pemahaman tentang anak Allah itu. Pengetahuan yang benar tentang Allah adalah
suatu hal yang sangat dasar kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang
sesuai dengan kepenuhan Kristus, jadi dikatakan kita punya suatu tingkat
pertumbuhan yang dikatakan sempurna walaupun mungkin tidak sempurna
Murid itu
seperti itu. Adanya kesatuan iman, Kedewasan yang penuh dan tingkat pertumbuahn
yang sesuai dengan kepenuhan kristus nah itu murid dikatakan sebagai disaipel
(gak tau cara tulisnya tapi dibca begini) jadi kalau kita murid kita akan
sampai pada level itu kita juga akan membina orang sampai pada level demikian,
perlu diingat tentang murid adalah proses belajar yang tidak pernah selesai
kenapa ? karena kalau kita adalah orang yang setia kita akan terus menemukan
kehendak Tuhan semakin lama semakin dalam hidup kita, pada waktu Tuhan
memberikan tantangan kita kita akn tetap setia kita akan melihat akan
pemeliharaan Tuhan dan menemukan kehendak Tuhan yag semakin dalam tetapi
kebanyakan orang tidak setia di satu pihak kita setia di lain pihak kita tidak
setia maka murid itu adalah proses yang berlangsung seumur hidup, untuk dia
bisa setia dan akhirnya melihat kehendak Tuhan yang nyata bagi hidupnya karena
kita itu kdang-kadang jalan berdasarkan iman tapi kadang-kadang kita jalan dengan
perasaan.
Tetapi dalam
kasat mata manusia pasti sirna dan kita kadang-kadang berjalan dengan kasat
mata manusia tetapi dalam kasat mata Tuhan pengharapan itu datang dari Tuhan dan
kita adalah alat tuhan, maka pada waktu kita punya iman kepenuhan Kristus iman
yang sama seperti itu, maka kita akan melihat kehendak Tuhan bahwa memang semua
hanya nyata di dalam Tuhan sendiri, nah kita mendidik orang seperti itu, orang
yang berdukacita tetapi tetap berduka
cita tetapi dia sadar bahwa ada pengharapan.
Kadang-kadang
kita tidak berjalan iman kita berjalan dengan pandangan-pandangan manusia kita
tidak berjalan dengan iman, makanya itu proses seumur hidup untuk kita terus menemukan
kehendak Tuhan
Kriteria
murid bagi kita, pertama karakter yang terus bertumbuh.
Karakter
adalah sifat atau watak yang terwujud dalam tingkah lakunya, Paulus menjemputnya
sebagai buah-buah roh, karakter itu jelas hanya bisa betmh pada waktu dekat denganFirTu,
jika tidak taat pada FirTu karakternya tidak akan bertumbuh, kondisi-kondisi
itu hanya Tuhan berikan sebagai penunjang karakter kita membentuk karakter kita
tetapi kita taat pada FirTu maka kita akan mengerti akan kondisi-kondisi
demikian misalnya kita sebagai orang pemarah, kita pingin suatu karakter yang
terus bertumbuh yaitu keinginan kita akan kondisi demikian ia akan terus memacu
adrenalin kita nah Tuhan akan mengijinkan untuk kalau kamu terus berdoa Tuhan
akan ijinkan kamu pada kondisi demikian untuk kamu punya karakter untuk bisa
berubah maka Amsal mangatakan “Besi menajamkan besi manusia menajamkan sesama”.
Karakter-karakter
demikian yang akhirnya Tuhan babat babat babat sampai sempurna, terus bertumbuh
sampai pada karakter yang demikian karena karakter tidak di hasilkan FirTu
karakter akan dihasilkan berdasarkan lingkungan, berdasarkan image orang makanya
ada orang baik supaya di lihat teman-teman supaya dipuji dosen karna karakter
di bentuk berdasarkan lingkungan atau di bentuk berdasarkan keluarga dia tidak
maki karna memang orangtuanya punya akhlak yang sangat bagus tapi karakter yang paling sempurna itu adalah
karakter yang dibentuk FirTu karna ketaatan nya kamu tidak mengumpat kamu tidak
memaki karna ketaatan pada Tuhan. Jika kita mau bertumbuh maka jangan takut
untuk menghadapi situasi-situasi yang demikian, ada contoh misalnya kita datang
lebih awal karna peraturan sdri datang lebih awal di kampus supaya dipuji ,
jadi karakter-karakter dimana dasarnya basicnya bukan Firman Tuhan karna
karakter akan dibentuk dengan baik berdasarkan Firman Tuhan, kita kelihatan
baik supaya orang menyukai kita bukan karna Tuhan menghendaki kita, dan ada yg
mengatakan bahwa tips sederhana supaya di sukai oleh orang adalah murah senyum,
ya bagus murah senyum tetapi ini humanis semua hanya berdasar pada diri kita
bukan ketaatan pada Firman Tuhan, jika tidak kembangkan, karaker kita akan
kembangkan berdasarkan lingkungan maka seperti yang dikatakan bahwa perbedaan
karakter dan reputasi itu ya misalnya bahwa reputasi itu apa yang orang katakan
pada kita pada waktu tersebut tetapi karakter adalah apa yang mereka katakan
kepada kamu dihadapan Tuhan berarti Tuhan melihat pada motivasi pada hati dan
temanmu hanya melihat apa yang baik tapi hanya dibagian luar,
Untuk membentuk
seseorang ingat Firman Tuhan itu harus dia dilakukan makanya dikatakan menabur
pikiran menuai tindakan menabur tindakan
menuai kebiasaan menabur kebiasaan menuai karakter. Tetapi kebiasaan-kebiasaan
dihasilkan kepada Firman Tuhan pada saat sdra menabur kebiasaan akan menuai
karakter. Menabur karakter menuai masa depan, pasti masa depan ada dalam tangan
Tuhan, sobat orang yang pintar itu baik sangat baik tetapi cari orang yang
berkarakter itu sangat sulit. Pemimpin yang berkarakter itu sangat sulit, maka
jika kita punya karakter yang lebih baik apalagi dengan pimpinan dan penyertaan
Tuhan maka kita akan dipakai.
Kita belajar
untuk bisa mempengaruhi orang jika bukan kita yang mempengaruhi adik bimbingan
kita maka dia akan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, teman-temannya,
keluarganya. Maka kita harus mempengaruhi mereka. Seperti Mempengaruhi agar
tidak nyontek itu belum pernah ada yang tidak gampang. Jadi cakap mengajar itu
supaya bisa mempengaruhi orang seperti Paulus bisa mempengaruhi Timotius, jika
kita tidak mempengaruhi orang dengan FirTu maka orang lain akan mempengaruhi ia
dengan sikap lain.
Ita bukan
hanya mengajar adik adik bimbingan kita dengan teori, kita bukan hanya
membagikan hidup dengan adik KTB kita tapi jika dia mau berhasil kita juga
harus terus berdoa bagi dia, Paulus melakukan pada adik rohaninya Timotius,
Tuhan Yesus melakukannya itu pda murid-muridNya samapi mereka mati martir
Berikutnya
gembala yang baik yang menggembalakan domba-dombanya, mngembalakan berarti
membagi hidup. Paulus pun bukan hanya membagi injil namun membagi hidup sama
seperti seorang ibu mengasuh anak-anaknya. Kita pemimpin KTB bukan hanya
mengajar karna mengajar itu juga bisa berarti sebagai dosen tapi kita juga
membagi hidup pada mereka.
Salah satu
hal dalam mengerjakan pemuridan itu adalah masalah waktu, tetapi misalnya punya
pekerjaan lebih dari 2 punya keluarga bukan berarti tidak punya semangat,
semangat tetap ada, mereka hanya terhalang dengan begitu banyak porsi pekerjaan
yang banyak. Tetapi prinsip dasarya hanya satu “ meminimalkan yang tidak
penting dan mengutamakan yang penting “
Demikian apa yang dapat saya sajikan materi ini saya merinkasnya lewat Pembinaan Pemimpin Kelompok Kecil di kampus saya dengan pembisacara K'Senny Pelokila ( maaf ya jika ada pendobelan kata, kesalahan kalimat dsb.)
Reren.