(Kid 8 : 5-7)
I. Gadis Sulam
Kembali Ke kampung Halamannya
Latar belakang dari kisah ini
menceritakan bahwa ada seorang gadis
desa, gadis sulam yang berpacaran dgn seorang gembala. Tetapi gadis ini
dibawa oleh raja salomo (dipaksa) ke istananya untuk menjadi istrinya. Tetapi
didalam istana, gadis itu tidak pernah
bahagia, ia tidak pernah menikmati cinta yang sejati. Walaupun ia hidup penuh dengan kemewahan tetapi cinta
yang sejati tidak pernah ditemukannya. Mengapa ? Karena cinta yang sejati
adalah cinta yang tulus yang diberikan
kepada orang yang tepat. Kalau
cinta itu di paksa maka cinta itu tidak akan tulus dan kalau cinta itu tidak tulus maka dia tidak
lagi disebut sebagai cinta yang sejati
Gadi sulam ini walaupun hidup dalam
kemewahan istana, tetapi faktanya kemewahan tidak bisa membuat ia menjadi
bahagia bahkan didalam kemewahan dia menderita karena ia tidak bisa menyalurkan
cintanya yang sejati. Hal itu menunjukkan tidak selamanya orang yang berlimpah
kekayaan hidupnya akan bahagia, hidupnya penuh cinta. Gadis sulam ini contoh
yang sangat ironis. Walaupun hidup ditengah2 kelimpahan harta tetapi ia tetap
merasa menderita. Maka akhirnya ia bertekad pulang menemui kekasihnya. Makanya
ay 5 said “Siapakah dia yang muncul dari padang
gurun, yang bersandar pada kekasihnya”. Dia pulang kembali ke kampungnya maka
dikatakan disanalah ibumu telah mengandung engkau, disanalah ia mengandung dan
melahirkan engkau.
II. Permintaan Gadis sulam
kepada kekasihnya
Kalau
kita melihat isi permintaan dari pada gadis sulam ini, maka menunjukkan
keinginan yang dalam untuk dicintai, luar biasa mendalamnya. Ia mengatakan (ay 6) “Taruhlah aku seperti meterai pada
hatimu, seperti meterai pada lenganmu”. Apa itu Meterai, Metarai : merupakan
tanda “keaslian/kewibawaan” dari pada sang pemberi. Misalnya : pada waktu
Firaun memberikan cicin meterai pada Yusuf maka pada saat itu Yusuf dianggap
sebagai mewakili Firaun, Yusuf yang dulu hanya sorang narapidana sekarang punya
wibawa, punya nilai. Suatu kertas yang ditanda tagani diatas meterai maka
kertas itu menjadi kertas yang sangat berharga, punya nilai. Maka gadis ini
ingin mengatakan bahwa saya ini bernilai, saya ini punya wibawa, saya bukanlah
seorang perempuan sembarangan bukanlah seorang perempuan yang yang tidak tahu
harga diri. Karena dirinya berharga, karena dia berwibawa maka ia mengatakan
taruhlah aku pada hatimu. Hati simbol dari cinta, supaya aku dicintaimu,
taruhlah aku pada lenganmu, lengan simbol dari pada kekuatan supaya aku dilindungimu.
Dengan kata lain seorang wanita yang
berharga, seorang wanita yang berwibawa, seorang wanita yang tahu diri patut
dicintai dan lindungi oleh pria.
Tetapi
sangat sayang, saat ini banyak wanita2 yang tidak menyadari bahwa dirinya
berharga, banyak wanita yang berpacaran seperti konsep dunia ini. Banyak wanita
yang berpacaran membiarkan dirinya dicium, membiarkan alat-alat vitalnya diraba
dan akhirnya jatuh dalam hubungan sex. Sudah hancur, sudah rusak baru tahu
bahwa dirinya berharga, Padahal sebelum jatuh tidak memperlakukan diri dengan
baik. Ini seperti sebuah piring mahal yang pecah.
Sangat
sayang juga banyak pria/cowok yang tidak pernah memandang pacarnya itu
berharga. Ia hanya memandang wanita itu sebagai pemuas seks, sebagai
pelampiasan emosi. Padahal wanita itu diciptakan sangat berharga, dia itu
seperti meterai punya nilai oleh karena itu diciptakan sebagi partner/penolong,
sebagai teman diskusi, sebagai teman sharing, sebagai teman curhat karena dia
bernilai.
Kekuatan dari Cinta
1.
Cinta Kuat seperti Maut (ay 6)
Maut atau kematian merupakan sesuatu yang tidak
bisa dihindarkan. Betapa kaya pun seseorang betapa pintar pun seseorang betapa
hebatnya seseorang suatu kali kelak dia akan mati. Kematian selalu menantinya,
kematian tidak bisa dihindarkan.
Kalau cinta itu lebih kuat dari maut, cinta itu
pasti dibutuhkan dalam diri semua orang, cinta itu tidak bisa dihindarkan.
Dengan kata lain Semua orang butuh mencintai dan dicintai, Anak kecil yang baru
lahir butuh dicintai, orang yang sudah tua juga butuh dicintai. Cinta bukan hanya milik orang kaya tetapi milik semua
orang. Hak untuk mencintai dan dicintai bukan saja haknya raja Salomo tetapi juga hak dari pada
gadis sulam, perempuan desa. Bahkan segala sesuatu di dunia ini tanpa cinta maka akan terasa sangat
membosankan. Misalnya kalau terus bekerja tanpa mencintai pekerjaan itu lagi,
maka pekerjaan itu terasa sangat membosankan.
Kematian juga tidak pernah memandang bulu. Dia akan
datang secara tiba-tiba. Tidak selamanya yang kaya mati belakangan, tidak
selamanya yang tua mati belakangkan terkadang banyak anak kecil yang mati
duluan. Kalau kematian tidak memandang bulu berarti cintapun tidak memandang
bulu semua orang berhak untuk dicintai dan mencintai. Maka pada waktu Alkitab
mengatakan Yakub lebih mencintai Rahel dibanding Lea bukan berarti Yakub tidak
mencintai Lea, dia tetap mencintai Lea tetapi lebih mencintai Rahel dibanding
Lea. Lea tetap butuh cinta dari Yakub.
Kalau cinta lebih kuat dari pada kematian berarti kalau
seseorang hidup tanpa cinta maka hidupnya lebih jahat dari pada kematian yang
dialaminya. Kalau seorang anak dari kecil selalu dibenci, tidak pernah mendapat
kasih sayang dari orang tua, dari saudara-saudaranya, dari orang lain maka
hidup dia lebih jahat dari kematian. Kematian tidak bisa dihindari maka cinta
dibutuhkan oleh semua orang.
Oleh karena itu usahakanlah pada waktu kita
mendisiplinkan seseorang, mendisiplinkan teman kita, pacar kita karena mereka
melakukan kesalahan seharusnya kita mendisiplinkannya berdasarkan cinta, sehingga
yang dilihat bukan hukuman semata tetapi cinta yang dibungkus oleh hukuman. Karena disiplin tanpa cinta akan membuat
hidup seseorang semakin frustrasi, semakin hancur, hidupnya bisa lebih
jahat dari pada kematian. Maka Yusuf suami Maria menerapkan konsep yang sangat
tepat tentang bagaimana mendisplinkan dengan kasih terhadap Maria istrinya
“ Cerita kesalapahaman Yusuf terhadap kehamilan Maria tunangannya”
Sekali lagi cinta dibutuhkan oleh semua orang tanpa cinta
maka hidup orang sangat sia-sia
Tetapi dalam Firman Tuhan ini juga dikatakan bahwa cinta
harus disertai rasa cemburu. Mungkin kita akan bingung cemburu itu kan konotasinya
negatif sedangkan cinta itu positif. Itu bukanlah sesuatu yang salah. Dlm ay 6
C dikatakan “kegigihan” seharusnya “Jealous” gigih seperti dunia orang mati.
Kalau kita bertanya apakah Allah kita adalah Allah yang cemburu, Iya. Allah
bukan hanya kasih tetapi ia juga Allah yang cemburu. Ia memberitahu kepada Musa
janganlah menyembah kepada dewa2 yang lain sebab Aku adalah Allah yang cemburu
yang membalas kesalahan Bapa kepada anak-anaknya.
Bahkan
cinta tanpa semburu itu cinta yang aneh, cinta yang buta. Masa melihat teman
hidup mempunyai WIL/PIL ia tetap tidak cemburu, itu kan cinta yang aneh. Bahkan
cemburu disini dikatakan cemburu yang gigih seperti dunia orang mati. Atau
cemburu yang sama kuatnya dengan cinta. Allah
sangat mengasihi umatnya tetapi Allah juga sangat cemburu pada waktu
umat-Nya menyembah Allah lain. Ingat,
kita adalah mempelai wanita dari pada Kristus, maka Kristus tentu
cemburu pada waktu mempelainya berpaling kepada orang lain. Tentu cemburu
disini haruslah cemburu yang tepat. Dalam bahasa inggris cemburu ada dua kata
envi tapi jealous. Maka lakukanlah cemburu yang tepat dan buanglah cemburu yang
tidak tepat.
2.
Cinta seperti Lautan Api seperti Nyala Api yang berkuasa
(6 C)
Ay yang ke-6 C. Dikatakan cinta dan cemburu seperti
lautan api seperti nyala api yang berkuasa. Nyala api yang kecil saja kena
tangan kita maka kita langsung refleks untuk menarik tangan kita karena takut
terbakar. Apalagi lagi lautan api, jarak 10 meter saja kita sudah merasa sangat
panas luar biasa. Itu menunjukkan bahwa cinta punya kekuatan seperti lautan
api, bukan api yang kecil.
Bayangkan
karena cinta maka gadis sulam rela meninggalkan salomo yang (tampan = karena
Daud), rela meninggalkan kemewahan dan kemegahan istana untuk pergi ke desa
menemui kekasihnya. Karena cintanya kepada Rahel Yakub rela bekerja kepada Laban selama 7
tahun lagi bahkan ia mengatakan 7 tahun dianggap seperti 7 hari. Karena cinta
maka Allah rela meninggalkan surga-Nya yang mulia. Allah rela turun jabatan.
Kalau manusia turun menjadi binatang (dipanggil dengan nama binanatang) maka Ia
akan marah. Allah turun menjadi manusia, itu sakitnya luar biasa tetapi Ia rela
untuk hal itu karena cinta. Bahkan kalau kita melihat perintah Tuhan kepada
manusia untuk beranak cucu dalam Kej 1:28, kalau hanya ditinjau dari
tugas dan tanggungjawabnya, bukan tugas yang menarik, tetapi tugas dan
tanggungjawab yang menuntut perjuangan seluruh tenaga, dan sepanjang hidup,
Tetapi aneh cinta itu punya kekuatan seperti lautan api walaupun anak itu nakal
tetapi cinta ibu kepada anak itu terus membara. Begitu menghayatinya kekuatan
cinta ini maka seorang ibu berkata, “bahwa ketika ia menyusui anaknya, ia
merasakan kenikmatan, kepuasan dan kebanggaan yang luar biasa, yang tak dapat
dibahasakan”.
Maka pertanyaannya : Kalau Allah sungguh2 mencintai kita
walaupun sakit karena rela turun jabatan maukah kita sungguh2 mengasihi sesama
kita.
3.
Cinta itu tidak bisa padam (7 a)
Dalam ay 7 A. Dikatakan air yang banyak tak dapat
memadamkan cinta, sungai2 tak dapat menghanyutkannya. Dengan kata lain jika
cinta itu cinta sejati maka cinta itu tidak bisa padam. Raja Salomo berusaha
memadamkan cinta gadis sulam ini terhadap pacarnya dengan cara menjadikan gadis
sulam ini menjadi istrinya tetapi tetap cinta gadis ini kepada pemudanya tidak
pernah padam. Raja salomo yang pintar merayu berusaha merayu gadis sulam ini
supaya mengalihkan cintanya kepadanya, tetapi tidak bisa. Gadis ini tetap
mencintai pemudanya.
Cinta Allah kepada kita juga tidak pernah padam. Walaupun kita sangat berdosa tetapi tangannya tetap
terbuka untuk menerima kita. Kalau cinta itu cinta sejati (cinta agape) maka ia
tidak akan pernah padam oleh apapun juga. Walaupun kita putus cinta, orang itu
tidak menyukai kita tetapi cinta agape kepada dia tidak ada pernah pada. Lautan
api yang besar disiram dengan air lama-kelamaan bisa padam tetapi cinta yang
sejati (cinta agape) tidak akan pernah padam. Maka cinta kasih yang baik dalam
hubungan sesama bukan didasarkan cinta eros (erotis), cinta philia tetapi cinta
Agape. Kalau hanya didasarkan kepada cinta eros (daya tarik fisik) maka cinta
itu bisa padam karena 5 tahun lagi belum tentu dia cantik, tampan, langsing
seperti sekarang.
4. Cinta tidak bisa
dibeli
Ay
7.
one
were to give all the wealth of his house for love, it would be utterly scorned.
Dengan kata lain sebenarnya cinta sejati itu tidak bisa dibeli. Kalau cinta itu
bisa dibeli maka ia bukan lagi cinta yang sejati. Kalau seseorang berusaha
mendapatkan cinta atau hanya mau dicintai karena harta, karena kehormatan maka
itu adalah perbuatan yang sangat terhina. Maka Raja Salomo dalam kesadarannya
menulis hal-hal ini. “Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk
cinta, namun ia pasti akan hina (7 C)”.
Raja Salomo sadar ia telah memaksa cinta gadis sulam ini dengan seluruh
kekayaan, kemegahan dan kehormatan yang dimiliki tetapi itu adalah perbuatan yang
sangat terhina, karena cinta dari gadis sulam ini tidak bisa dibeli oleh
kekayaannya.
Tetapi jaman sekarang
kebalikan : Banyak orang menjual anaknya/ “menjual dirinya” hanya untuk harta,
hanya untuk kehormatan bukan karena cinta. Kalau mencintai orang yang statusnya
dihormati maka pasti dengan sendirinya status kita akan naik dan kelurgapun
akan senang. Kalau menikah dengan orang yang mempunyai harta banyak (Direktur
muda) maka hidup kita akan terjamin. Jelas ini cinta yang sangat rendah yang
bisa dibeli. Allah memang mencintai kita tetapi Ia menuntut kita untuk tetap
mencintai-Nya lebih dari pada berkat-Nya. Jangan sampai hanya gara-gara TH
hubungan kita dengan Allah semakin jauh, hanya gara2 harta kita rela
meninggalkan Tuhan, hanya gara2 kehormatan kita rela melepaskan Tuhan. Itu
menunjukkan cinta kita bukan cinta yang sejati cinta kita bisa dibeli oleh
harta dan kehormatan.
Penutup
Raja
salomo menulis ini, ia berani membuka aibnya agar kita tidak melakukan
kesalahan yang sama. Dan ia ingin menunjukan kalau cinta Agape lah yang harus
menjadi dasar dalam setiap relasi/hubungan antar manusia. Akhirnya selamat
bercinta.