Halaman

13 November 2012

PASKAH BERSAMA PMK FARMALIS “SALIB YANG MENGUBAHKAN”


PASKAH BERSAMA PMK FARMALIS
“SALIB YANG MENGUBAHKAN

A.    AJAKAN BERIBADAH
N1                :“Pada minggu sengsara menjelang Paskah, kita memperingati dan sekaligus diperingatkan bahwa Allahlah yang telah memilih jalan penderitaan yaitu jalan salib, untuk menyelamatkan umat manusia termasuk Anda dan saya. Ini bukan karena Dia harus begitu, tetapi karena Dia ingin begitu.Aneh bin ajaib. Sebab jalan salib sesungguhnya bertolak belakang dengan nalar yang normal dan wajar.”
N2                :” Menurut jalan yang wajar, manusialah yang seharusnya membawa korban kepada Allah. Namun, yang terjadi pada peristiwa salib justru sebaliknya. Allah membawa korban bagi manusia.Menurut nalar yang wajar, orang lainlah yang dikorbankan untuk kepentingan diri sendiri. Ingat tragedi Mei 1998? Ingat Ambon? Dan banyak lagi. Namun, yang terjadi pada peristiwa salib justru sebaliknya: Allah mengorbankan Diri-Nya sendiri, demi keselamatan pihak lain, Anda dan saya.”
N1                : “Menurut nalar yang wajar, orang akan memilih jalan pintas yang singkat dan mudah daripada jalan yang panjang dan sulit. Namun, yang terjadi pada peristiwa salib justru sebaliknya: Allah memilih jalan yang sulit dan cawan berisi minuman yang pahit.
N2                :” Menurut nalar yang wajar, bertahan hidup adalah segala-galanya. Kata pepatah, semut pun akan melawan bila terinjak. Namun, yang terjadi pada peristiwa salib justru sebaliknya, di dalam kebebasan dan kedaulatan-Nya, Allah memilih kematian.”
MC              : Ya memang wajar,,,,,seharusnya kitalah yang berada disalib itu......seharusnya kitalah yang menderita......tetapi Tuhan memberi salib itu kepada Kristus karena Allah berkata "Jalan-Ku bukanlah jalanmu, dan pemikiran-Ku bukanlah pemikiranmu." Untuk apa kita dapat kasih dan belas? Bersama-sama kita nyanyikan pujian “Di bawah Salib Yesus” ayat 2
VOTUM      : Pertolongan kita dalam Ibadah Paskah Bersama PMK Farmasi dan Analis Kesehatan ialah datangnya dari Allah yang menjadikan langit dan bumi,,didalam anak-Nya Yesus Kristus, dan dalam persekutuan dengan Roh Kudus. Amin.
B.    PENYEMBAHAN
N1                : “Setelah Perjamuan Terakhir, bersama para murid-Nya Yesus pergi ke Bukit Zaitun. Di taman itu Dia berdoa kepada Bapa-Nya. Dia mulai merasakan ketakutan akan penderitaan-penderitaan yang akan dialami-Nya. “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari hadapan-Ku”
N2                : Kesedihan dan kepedihan Yesus begitu mendalam, sehingga “peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah”. Hati-Nya dan kehendak-Nya sebagai seorang manusia tetap setia dan taat kepada Bapa-Nya: “Tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”
N1                : Tidak lama setelah doa Yesus kepada Bapa-Nya di Taman Getsemani, sejumlah pasukan bersenjata yang dikirim oleh para imam kepala, para ahli Taurat, dan tua-tua mendatangi taman untuk menangkap Dia. Rombongan pasukan bersenjata itu dipandu ke sana oleh Yudas Iskariot yang mengidentifikasikan Yesus bagi rombongannya dengan suatu pelukan pengkhianatan. Namun demikian, Yesus menyapa Yudas dengan lemah lembut: “Hai teman, untuk inikah engkau datang?”
N2                : Yesus juga menunjukkan keprihatinan-Nya terhadap para murid-Nya dan mendesak agar mereka diperkenankan untuk tidak dilibatkan: “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi”
MC              :Lihatlah Anak Domba Allah,,yang datang menghapus dosa dunia” Dia yang mulia,,,harus di hina....Dia yang mulia harus menanggung sengsara kita....Dia yang mulia mau mengangkat kita yang hina ini......Bersama-sama kita nyanyikan pujian “Lihatlah Anak Domba Allah
C.     PENGAKUAN DOSA
N1                : Dengan kesabaran yang sungguh luarbiasa, Yesus mengalami proses peradilan yang samasekali tidak adil, di depan para pemuka agama yang duduk di Sanhedrin, di depan Herodus, dan di depan Pilatus. Selagi menjalani peradilan-peradilan tersebut dan juga pada saat-saat di antara peradilan yang satu dengan peradilan yang lain, Yesus mengalami banyak penghinaan. Ia menjadi sasaran penghinaan dan olok-olok
N2                : Seperti telah diramalkan oleh-Nya, Petrus menyangkal mengenal Dia sampai tiga kali. Yesus didera, diludahi dan dimahkotai duri. Setelah upaya separuh hati yang sia-sia untuk menghindarkan Yesus dari kematian, akhirnya Pilatus – di depan gerombolan banyak orang yang sudah panas dipenuhi kebencian – menjatuhkan hukuman mati di kayu salib atas diri-Nya. 
MC              : Betapa berharganya manusia dihadapan Tuhan....seharusnya kamilah yang dijatuhi hukuman itu.......seharusnya kami yang disalibkan.......betapa berdosanya diri kami di hadapan-Mu, ya Tuhan....kami tidak layak Engkau selamatkan........kami hanyalah debu tanah yang hilang begitu ditiup angin.....untuk apa semua-Nya ini??? “Disalib-Mu, ku sujud” kita nyanyikan pujian ini bersama-sama.....
D.    RESPON PENGAKUAN DOSA
MC              : Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (PUJIAN : “Nun di Bukit Yang Jauh”
E.     FIRMAN TUHAN
N1                : Di kayu salib Yesus mengalami penderitaan fisik yang ekstrim, juga kesendirian dan desolasi. Yesus juga mengalami kesedihan sangat mendalam melihat kepedihan dari ibu-Nya yang dikasihi-Nya. Dalam jam-jam penderitaan dahsyat ini Yesus, sang Putera Allah dan Imam Besar Agung untuk keselamatan kita, tetap mampu mempertahankan kesabaran dan keagungan seorang Pribadi.
N2                : Dan dengan mengucapkan kata-kata pemazmur ketika menyerahkan roh-Nya kepada Bapa-Nya : “Ya Bapa,,ke dalam tangan-Mu, ku serahkan nyawa-Ku” Lalu Yesus “menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya”.Jadi Putera Allah wafat untuk kita para pendosa. Rasul Paulus menulis: “Tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Akan tetapi, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dalam hal ini: Ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati untuk kita”.
MC              : betapa tak tertanggungkan nestapaMu, ya Anak Domba Allah…Melewati luka demi luka, meniti nyeri demi nyeri.... Untuk sebuah janji yang harus digenapi.... Dengan gagah Engkau menyerahkan nyawa, dan melangkah turun ke dalam dunia orang mati...... Kegelapan menyelimutiMu............. Iblis larut dalam pesta pora kemenangan semu...........
                          Kita akan mendengarkan firman Tuhan Yang akan dibawakan Oleh K’ Senny Pelokila, M.Div....untuk itu kita siapkan Hati kita untuk mendengarkan firman Tuhan....bersama-sama kita nyanyikan pujian “Menjulang Nyata Atas Bukit Kala”


F.     RESPON FIRMAN TUHAN
N1                : “Tak puaskah saat darah sudah tercurah dalam kesakitan yang pedih? Tuhanku telah disiksa dan dihina… Dalam ego yang teramat besar untuk mengejar kehormatan diri sendiri,    telah membutakan matahati akan kebenaran keselamatan kasih Allah yang suci.
N2                     : “Dia,Imam Besar  Kayafas dan segenap pencemooh itu, menuntut apakah lagi? Mereka yang telah menyalibkan Tuhanku, tidakkah puas telah menyiksa Tuhanku yang tak bersalah diatas salib?
N1                     : “ Pilatus pun tak mampu membendung hati yang telah pahit oleh dosa, kedurjanaan manusia yang menolak keselamatan dari surga. Kekuatiran menjelma menjadi tuduhan tak berdasar, para murid akan mencuri tubuh Sang Guru….Tuhan!
N2                     : “Betapa dosa tak mampu hadirkan damai sejahtera…semua manusia telah berdosa, tak satupun yang benar! Kamipun demikian adanya, hati kami penuh kepahitan dosa, kami juga menyalibkan Tuhan kami!!
MC                   :” Tetapi, Karna kasih-Nya yang besar, Yesus memberi pengharapan nyata, yaitu kemenangan atas maut.,….atas dosa….Dia…bangkit setelah tiga hari kematian-Nya!
                          Terima Kasih kepada K’ Senny Pelokila yang telah membagikan berkat Tuhan lewat firman Tuhan bagi kita pada sore hari ini....kiranya Tuhan memberkati K’ dalam tugas,pelayanan, dan keluarga...... untuk meresponi firman Tuhan bersama sama kita nyanyikan pujian “Berserah Kepada Yesus”
G.    PERSEMBAHAN
MC                      :
H.    DOA SYAFAAT
MC              : Doa adalah jembatan bagi kita untuk bersatu dengan Tuhan kita.....doa adalah nafas hidup orang Kristen....Kita akan bersyafaat bersama dan kepada yang bertugas saya persilahkan......
I.       PENGUTUSAN
N1                : Ada sebuah kisah.......ada seseorang pengelana berjalan dari desa ke desa untuk menawarkan salib kepada setiap orang yang dia temui......ukuran salibnya bervariasi.....dari ukuran salib yang paling kecil sampai ukuran yang paling besar........salib itu diberikan secara gratis,,,,tidak perlu dibayar.....
                            
N2                : Di sepanjang perjalanan ketika menawarkan salib tersebut orang – orang yang dia temui lebih tertarik pada salib yang kecil daripada salib yang besar......
MC              : dan pengelana tersebut melanjutkan perjalanan dan terus mencari siapa yang mau menerima salib yang besar dan buruk ini.......apakah saya dan saudara mau menerima salib itu???? Kita akan menutup ibadah kita,,kita nyanyikan pujian “ Karena Kasih-Nya Padaku” dan minta kesediaan K’ Senny Pelokila untuk membawa doa Berkat....

....................HAPPY EASTER................

Tidak ada komentar: